Berapa Jam Genset Ganti Oli ?
Mengapa Ganti Oli Genset Itu Penting?
Oli adalah “darah” bagi mesin genset. Tanpa oli yang bersih dan berkualitas, komponen dalam mesin akan cepat aus, panas berlebih, hingga risiko kerusakan fatal. Akibatnya, biaya perbaikan bisa jauh lebih mahal daripada sekadar ganti oli rutin.
Banyak kasus di lapangan, genset yang terlambat ganti oli akhirnya mengalami:
-
Konsumsi bahan bakar lebih boros.
-
Mesin mengeluarkan asap berlebihan.
-
Suara mesin kasar dan getaran tidak stabil.
-
Umur genset jadi lebih pendek.
👉 Jadi, jangan tunggu rusak dulu, lakukan ganti oli secara terjadwal.
Berapa Jam Sekali Genset Harus Ganti Oli?
Secara umum, genset perlu ganti oli setiap 250 jam pemakaian atau minimal 1 kali dalam 3 bulan (jika jarang dipakai).
Namun, hal ini bisa berbeda tergantung:
-
Jenis genset (diesel atau bensin).
-
Kapasitas mesin (misalnya 10 kVA berbeda kebutuhan dengan 500 kVA).
-
Beban kerja (digunakan untuk industri nonstop atau rumah tangga).
-
Lingkungan pemakaian (area berdebu, lembap, atau bersuhu ekstrem).
📌 Contoh teknis dari lapangan:
-
Genset Diesel 100 kVA yang beroperasi di pabrik 24 jam sehari biasanya ganti oli lebih cepat (sekitar 200 jam).
-
Genset rumah tangga 10 kVA yang dipakai hanya saat mati listrik, bisa cukup ganti oli tiap 6 bulan, walau jam operasi belum penuh 250 jam.
Jenis Oli yang Digunakan untuk Genset
Tidak semua oli sama, dan menggunakan oli sembarangan bisa mempercepat kerusakan mesin.
Umumnya, genset menggunakan:
-
Oli mesin diesel SAE 15W-40 untuk genset diesel.
-
Oli mesin bensin SAE 10W-30 untuk genset bensin kecil.
-
Pilih oli dengan standar API (American Petroleum Institute) atau rekomendasi resmi pabrikan genset.
💡 Tips: Selalu gunakan oli dari brand terpercaya (Shell, Pertamina, Mobil, dll.) agar sesuai standar keamanan industri.
Tanda-Tanda Oli Genset Harus Segera Diganti
Jika Anda lupa menghitung jam kerja, perhatikan tanda-tanda berikut:
-
Warna oli sudah pekat kehitaman.
-
Tekstur oli terasa encer atau terlalu kental.
-
Mesin cepat panas meskipun beban normal.
-
Muncul suara kasar saat mesin dinyalakan.
Studi Kasus Nyata: Pabrik di Cilegon
Sebuah pabrik baja di Cilegon menggunakan genset 500 kVA nonstop untuk produksi. Awalnya mereka mengganti oli setiap 400 jam. Akibatnya, bearing aus dan piston macet sehingga downtime pabrik mencapai 2 hari. Setelah mengikuti rekomendasi pabrikan (ganti oli tiap 250 jam), kini genset berjalan stabil dengan biaya perawatan jauh lebih hemat.
👉 Dari pengalaman nyata ini, terlihat jelas bahwa jadwal ganti oli yang tepat = umur genset lebih panjang + hemat biaya operasional.
Mengapa Memilih Layanan Kami untuk Ganti Oli Genset?
-
✅ Teknisi berpengalaman – lebih dari 10 tahun menangani genset industri & rumah tangga.
-
✅ Produk oli asli & bergaransi – tidak ada oli oplosan.
-
✅ Sudah dipercaya banyak pabrik & proyek besar – bukti nyata, bukan sekadar klaim.
-
✅ Layanan cepat & fleksibel – tersedia service panggilan ke lokasi Anda.
Kami memahami bahwa downtime genset = kerugian besar. Karena itu, layanan kami fokus pada kecepatan, kualitas, dan keandalan.
People Also Ask (FAQ)
1. Apa akibat jika genset telat ganti oli?
Mesin cepat aus, konsumsi solar jadi boros, bahkan bisa mengalami kerusakan total.
2. Oli genset pakai oli apa?
Umumnya SAE 15W-40 untuk diesel, SAE 10W-30 untuk bensin. Pastikan sesuai rekomendasi pabrikan.
3. Apakah ganti oli genset bisa dilakukan sendiri?
Bisa, namun lebih aman dilakukan teknisi berpengalaman agar pembuangan oli lama & pengisian baru sesuai prosedur.
4. Berapa biaya ganti oli genset?
Tergantung kapasitas genset dan jenis oli, mulai dari ratusan ribu untuk genset kecil hingga jutaan rupiah untuk genset industri.
Ganti oli genset adalah kunci utama menjaga performa dan umur mesin. Jadwal idealnya setiap 250 jam pemakaian, atau lebih cepat bila digunakan nonstop. Dengan perawatan rutin dan oli berkualitas, genset Anda akan lebih awet, hemat bahan bakar, dan siap bekerja kapan pun dibutuhkan.
👉 Jangan tunggu rusak, jadwalkan ganti oli genset Anda bersama tim teknisi kami sekarang juga!